Minggu, 23 Februari 2014

Joe & Lue #2

Dear...
 Joe & Lue.

Hai kawan, apa kabar?
Maaf kalian nunggu lama.
Kalian kenal lirik lagu ini gx?

“Berulang kali kau menyakiti
Berulang kali kau khianati
Sakit ini coba pahami
Ku punya hati bukan tuk disakiti

Ku akui sungguh beratnya
Meninggalkanmu yang dulu pernah ada
Namun harus aku lakukan
Karena ku tahu ini yang terbaik
Ku harus pergi meninggalkan kamu
Yang telah hancurkan aku
Sakitnya, sakitnya, oh sakitnya

Cintaku lebih besar darinya
Mestinya kau sadar itu
Bukan dia, bukan dia, tapi aku

Begitu burukkah ini
Hingga ku harus mengalah
Cintaku cintaku
lebih besar dari benciku
Cukup aku yang rasakan

Jangan dia jangan dia cukup aku”

Ia itu lagunya judika.
Mungkin lagu ini ya yg lebih pas buat dia.
“Joe..”
ternyata saranmu tak berhasil.
Semuanya malah jadi tambah buruk.
Ternyata “lue” yg benar, lebih baik aku tinggalin dia dari awal, karena semakin lama aku bertahan ternyata semakin sakit...
Sekarang aku semakin heran dengan keinginan seorang cewe. Dan aku tau kalo semua cewe tuh munafik.
Kenapa aku bilang munafik.
Karena aku rasain sendiri.
Di saat aku lagi ngebet nguber2 tuh cewe kalian tau kan yg aku maksud (N) eh si cewe itu juteknya bukan kepalang.
Tapi setelah aku bosan menunggu, berharap and sabar. Dia dateng dengan wajah tanpa dosa, tersenyum dan bilang.
“aku kangen”
Lalu pertanyaan2 klasik yang memang biasa di gunakan untuk membuka perbincangan, misalkan “udah makan belum?, udah solat?, dll.”
Heran kan ?
Kenapa tak dari dulu coba?
Knapa di waktu yg memang aku berusaha untuk lupa, untuk terbiasa tanpa dia, dia dateng kaya “setan” yang tak di undang.
Heran, PHP banget kan klo kata anak2 jaman sekarang?
Apa sih maunya?
Padahal aku sering bilang sama dia kalo aku butuh waktu tanpa gangguan dia, ya selama beberapa tahun mungkin.
Tapi dngan enaknya dia bilang “kk maafin aku ya?”
Gampang banget minta maaf.!!!
Segampang dia bikin Ulah.!!
Memang di awal aku udah janji, kalo sikapku akan seperti aku dengan teman2 ku.
Tapi sikap dia yg malah terlalu.
“Lue” aku ingin saranmu sebagai seorang cewe.
Apa tindakan ku masih salah?
Apa aku keterlaluan?

Aku tunggu saranmu secepatnya ya?

Teman kalian Yudha Bella Virdhi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar