Senin, 18 Oktober 2010

Pengertian Survival

Banyak versi tentang pengertian survival. Survival berasal dari bahasa inggris survive atau to survive yang artinya bertahan hidup. Yang dimaksud disini adalah kemampuan untuk dapat bertahan hidup dari keadaan yang kurang menguntungkan sampai terjalin komunikasi dengan pihak luar. Survival dapat juga diartikan sebagai upaya untuk mempertahankan hidup dan keluar dari keadaan yang sulit atau kritis. Dalam arti yang sempit, survival digunakan dalam kaitan dengan keadaan-keadaan darurat yang terjadi karena terisolasinya seseorang atau sekelompok orang (disebut sebagai SURVIVOR) akibat suatu musibah atau kecelakaan. Keadaan tersebut antara lain tersesat di hutan, terdampar di pulau atau pesawat yang terjatuh disuatu tempat asing. Akibatnya survivor mengalami kesulitan berkomunikasi dengan masyarakat luas dan dengan demikian sukar mendapatkan bantuan atau pertolongan yang diperlukan.
Seseorang yang tidak diketahui namanya, telah menyusun dengan bagus kalimat- kalimat dalam bahasa Inggris yang merangkai kata SURVIVAL. Kalimat-kalimat ini menggambarkan prinsip-prinsip yang harus dipegang oleh seorang survivor, yaitu;
(Size Up the Situation), pandailah dalam menilai situasi, setiap kondisi
lingkungan dan perubahan-perubahannya harus betul-betul diperhatikan agar
selamat.
(Undue Haste Make Taste), jangan tergesa-gesa, biar lambat asal selamat. Setiap
tindakan hendaknya dipikirkan untung ruginya. Kesalahan dalam pengambilan
keputusan dapat berakibat kematian.
(Remember Where You Are), Ingat dimana kamu berada. Baik posisi harfiah
yang berarti lokasi dimana berada maupun posisi yang berarti kondisi dan
kedudukan diri pada saat itu.
(Vanquish fear and panic), Kuasai diri dari rasa takut dan panik yang dapat
menumpulkan nalar dan pikiran yang jernih.
(Improvise), Perbaiki diri dari kesulitan. Gunakan segenap kemampuan dan
pengetahuan untuk keluar dari kesulitan yang sedang dihadapi.
(Value living), Hargailah kehidupan. Jangan siasakan hidup dengan mengambil
keputusan yang ceroboh. Buang pikiran jauh-jauh dari keinginan bunuh diri.
(Act like the native), Sesuaikan diri dengan penduduk setempat, sesuaikan
dirimu dengan lingkungan disekitarmu.
(Learn basic skill), Pelajari dasar-dasar pengetahuan dan latihlah kemampuan di
alam bebas.
kemampuannya dan kemudian memutuskan isolasi yang menghambat komunikasi
survivor dengan masyarakat umum.
Dilihat dari kondisi alam Indonesia maka pengetahuan survival ini harus disesuaikan, juga dengan iklim tropis yang ada di negara kita. Di Indonesia daerah yang akan ditemui adalah : hutan belantara, rawa, sungai, padang ilalang, gunung berapai dan lain sebagainya.
Ada beberapa permasalahan yang akan kita hadapi, yaitu masalah / bahaya yang adadi alam (bahaya obyektif), masalah yang menyangkut diri kita sendiri (bahaya subyektif). Ada beberapa aspek yang akan muncul dalam menghadapi survival:
1. Psikologis : panik, takut, cemas, kesepian, bingung, tertekan,bosan, putus asa
dll.
Pengaruh psikologis yang disebabkan karena perasaan terasing.
2. Fisiologis : sakit, lapar, haus, luka, lelah, dll.
Pengaruh Fisikologis yang disebabkan karena kelelahan, dan kurang tidur
3. Lingkungan : panas, dingin, kering, hujan, angin, vegetasi, fauna, dll.
Pengaruh lingkungan yang disebabkan karena beratnya medan.
Ada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan dalam melakukan
survival, selain faktor keberuntungan (nasib baik/pertolongan Tuhan tentunya), yaitu:
• Semangat untuk mempertahankan hidup.
• Kesiapan diri.
• Alat pendukung.
Beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi dalam menghadapi survival :
Perlindungan terhadap ancaman :
• cuaca,
• binatang,
• makanan/minuman
• penyakit
Menurut jumlah orangnya survival ada dua macam yaitu survival individu dan
survival kelompok.
Dalam survival individu atau sendiri, akan mengundang rasa kesepian dan bosan
selain rasa takut dan panik. Kesepian dan bosan adalah masalah besar yang harus 
kemampuannya dan kemudian memutuskan isolasi yang menghambat komunikasi
survivor dengan masyarakat umum.
Dilihat dari kondisi alam Indonesia maka pengetahuan survival ini harus disesuaikan, juga dengan iklim tropis yang ada di negara kita. Di Indonesia daerah yang akan ditemui adalah : hutan belantara, rawa, sungai, padang ilalang, gunung berapai dan lain sebagainya.
Ada beberapa permasalahan yang akan kita hadapi, yaitu masalah / bahaya yang ada di alam (bahaya obyektif), masalah yang menyangkut diri kita sendiri (bahaya subyektif). Ada beberapa aspek yang akan muncul dalam menghadapi survival:
1. Psikologis : panik, takut, cemas, kesepian, bingung, tertekan,bosan, putus asa
dll.
Pengaruh psikologis yang disebabkan karena perasaan terasing.
2. Fisiologis : sakit, lapar, haus, luka, lelah, dll.
Pengaruh Fisikologis yang disebabkan karena kelelahan, dan kurang tidur
3. Lingkungan : panas, dingin, kering, hujan, angin, vegetasi, fauna, dll.
Pengaruh lingkungan yang disebabkan karena beratnya medan.
Ada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan dalam melakukan
survival, selain faktor keberuntungan (nasib baik/pertolongan Tuhan tentunya), yaitu:
• Semangat untuk mempertahankan hidup.
• Kesiapan diri.
• Alat pendukung.
Beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi dalam menghadapi survival :
Perlindungan terhadap ancaman :
• cuaca,
• binatang,
• makanan/minuman
• penyakit
Menurut jumlah orangnya survival ada dua macam yaitu survival individu dan
survival kelompok.
Dalam survival individu atau sendiri, akan mengundang rasa kesepian dan bosan
selain rasa takut dan panik. Kesepian dan bosan adalah masalah besar yang harus
jika salah memberikan tugas pada seseorang akan menghambat rencana bahkan dapat
berakibat fatal.
4. Mengadakan orientasi medan, usahakan untuk mengetauhi posisi kita, kemungkinan
pemukinan penduduk, dan perkiraan jalan keluar.
5. Mengadakan penjatahan makanan, perhitungkan jumlah makanan yang tersedia,
jumlah anggota, perkiraan waktu. Disamping itu, mencari sumber makanan yang harus diusahakan dari luar rencana penjatahan. Mengenai cara mendapatkan makanan dan air akan dibahas lebih lanjut.
6. Membuat rencana kegiatan dan pembagian tugas, rencana yang dibuat se-rasional
mungkin dan berdasarkan pertimbangan yang matang. Pembagian tugas sesuaikan
dengan kondisi saat itu.
7. Usahakan menyambung komunikasi dengan dunia luar,jangan melakukan hal-hal
yang berlebihan terlebih menguras tenaga kita. tandailah jalan yang telah kita lewati dan mencari perhatian dengan cara membuat asap, menjemur pakaian di tempat tinggi dan atau terbuka, memantulkan sinar matahari dengan cermin dan lain-lain.
8. Mencari pertolongan. Selalu dan selalu berusaha mencari pertolongan. Buatlah
kode-kode dari darat ke udara yang dapat membantu tim penolong, khususnya yang mencari survivor lewat udara. Tanda-tanda yang diberikan harus berukuran cukup besar, menyolok, kontras dengan warna latar belakangnya, dan ditempatkan di tempat yang mudah terlihat dari udara dan atau dari kejauhan. Isyarat boleh dibuat dari benda atau bahan apa saja yang mudah diperoleh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar