Selasa, 12 Oktober 2010

Bencana landa 8 kecamatan di Cianjur

Ahmad Mufid Aryono 21 Februari 2010 Cianjur (Espos)–Tingginya curah hujan yang turun di wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menambah luas bencama alam di daerah itu.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, mencatat sedikitnya 5 kecamatan di Cianjur bagian Selatan terkena bencana alam, longsor dan banjir.
Tercatat Minggu (21/2), bencana alam akibat air bah, meluas menjadi delapan kecamatan. Namun angka tersebut ungkap Humas BPBD Cianjur, Dedi Heryana, diperkirakan akan terus bertambah. “Tingginya curah hujan yang turun selama beberapa hari terakhir, diperkirakan akan ada kecamatan lain yang mengalami bencana karena kondisi tanahnya rentan longsor,” katanya.
Menurutnya, dari delapan kecamatan yang terkena bencana alam, banjir dan longsor, kecamatan paling parah kondisinya Kecamatan Kadupandak. Akibat air bah, 15 rumah terendam banjir dan dua rumah terbawa arus, serta 50 hektar sawah rusak berat. Sedangkan di kecamatan lain tidak terlalu parah.
Sedangkan di Kecamatan Cibinong, tepatnya di Desa Cimaskara, sedikitnya 20 rumah terendam banjir. Di Kecamatan Cipanas, tepatnya di Desa Cimacan, 20 rumah terancam longsor. “Kami terus melakukan penanganan serius ke lokasi bencana alam. Bahkan kami menyiagakan tim cepat tanggap 24 jam.”
Delapan  kecamatan yang mengalami bencana alam, yaitu Naringgul, Cidaun, Kadupandak, Pegelaran, Campaka ,Cibeber, Cibinong, Cipanas. Hingga saat ini, warga Kadupandak, sementara waktu mengungsi ke rumah warga lainnya yang dinilai aman.
Saat ini, air setinggi paha orang dewasa masih merendam rumah mereka. “Warga hanya bisa pasrah menerima musibah ini dan berharap, air segera surut,”kata Wahyu, 36, warga setempat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar